kemegahanmasjid.blogspot.com © Masjid Al Makmur tetap kokoh berdiri, tak
tergilas oleh roda-roda ekonomi Pasar Tanah Abang yang bergerak super cepat.
Bangunan itu berhimpit di permukiman padat. Berjejal dengan
kios-kios penjual kurma. Berada di tengah hiruk pikuk pusat perekonomian Tanah
Abang, Jakarta Pusat.
Bentuknya sangat mencolok. Dua menara menjulang. Berdiri
kokoh mengapit tiga pintu masuk yang beratap kubah hijau. Kaligrafi indah
terpahat di atas pintu-pintu masuk itu. Inilah Masjid Al Makmur.
"Masjid ini juga dikenal Masjid Arab," tutur
Khoirul, pengurus Masjid Al Makmur saat berbincang di Jakarta.
Arsitektur Masjid Al Makmur mirip gaya Timur Tengah, namun
dengan sentuhan yang cukup modern. Bagian atas pintu masuk berbentuk
lengkung-lengkung. Sementara, pucuk dua menara berbentuk kubah menyerupai
bawang.
Di bagian dalam, kesan klasik sangat kental. Kusen pintu
warna dan jendela bergaya abad 17. Ruang utama terbentang luas dengan hamparan
karpet merah. Sejumlah pilar tampak kokoh menopang atap dengan plafon berhias
lampu-lampu kristal.
"Masjid ini mampu menampung hingga 5.200 jamaah. Di
belakang terdapat tiga makam yang dikeramatkan," kata Khairul.
Bagian mihrab dibangun cukup luas dan tinggi. Di sebelah
kiri terdapat jendela yang menghubungkan dengan bagian luar. Di bagian tengah,
terdapat mimbar kayu yang megah. Bentuknya tinggi dan diukir indah. Sementara,
pada bagian kanan terdapat dia pintu yang menghubungkan dengan ruangan lain.
Masjid ini punya sejarah panjang. Cikal bakalnya dibangun
pada tahun 1704 oleh bangsawan Kerajaan Islam Mataram yang dipimpin KH Muhammad
Asyuro. Semula, masjid ini hanyalah surau yang berukuran sekitar 12×8 meter.
Surau itu terus berkembang hingga anak turun Muhammad
Asyuro. Kedua anak KH Muhammad Asyuro, KH Abdul Murod Asyuro dan KH Abdul Somad
Asyuro, meneruskan dakwah sang ayah hingga abad XX.
Surau itu beberapa kali dipugar. Pembangunan besar-besaran
dilakukan atas inisiatif tokoh masyarakat Tanah Abang keturunan Arab, Habib Abu
bakar bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Habsyi. Tahun 1915, surau diperluas jadi
44x28 meter. Perluasan dilakukan di atas tanah wakaf dari Habib Abu bakar
dengan rancangan dari seorang arsitek Belanda.
"Dulu masjid ini juga dijadikan tempat pertemuan
Kerajaan Mataram dengan Kerajaan Banten untuk menyusun strategi mengusir
penjajah. Karena lokasi strategis dilalui sungai besar," ujar Khoirul.
Selain strategis, kala itu Tanah Abang menjadi satu-satunya
wilayah yang tidak dikuasai oleh penjajah. "Masjid ini sangat cocok untuk
berkumpulnya warga pribumi. Bahkan guru silat Pitung H Naipin pernah belajar
silat di sini," tambah Khoirul.
Masjid itu kemudian diperluas lagi pada tahun 1932. Kala
itu perluasan ke arah utara seluas 508 meter persegi. Pada tahun 1953,
diperluas ke arah belakang hingga 525 meter persegi. Kini luas total masjid ini
sebesar 2.175 meter persegi.
Sejumlah pemimpin negeri ini tercatat pernah mengunjungi
Masji Al Makmur. Mulai Presiden Soekarno, M Natsir, Pendiri Muhammadiyah KH
Ahmad Dahlan, Tokoh Nahdlatul Ulama Wahid Hasyim, dan pemimpin lainnya.
Kini, lingkungan masjid ini telah berkembang pesat. Menjadi
pusat tekstil terbesar di Asia tenggara. Namun, Masjid Al Makmur tetap kokoh
berdiri, tak tergilas oleh roda-roda ekonomi Pasar Tanah Abang yang bergerak
super cepat. Masjid itu seolah menjadi oase di tengah pusat perbelanjaan itu.
Laporan : Bimo Putranto Prihandono
※ Ya Allah... semoga
yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Salam sayang buat istri & anak tercinta :
'Siti Nurjanah &
Rachmad Hidayatullah'